Dosen UMBY Beri Pelatihan “Colour Yor Life” untuk Mahasiswa PIAUD STAIM Blora
14 Aug 2024
225
by Farida Dian Farida Dian

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), yaitu Katrim Alifa Putrikita, M.Psi., Psikolog., dan Malida Fatimah, S.Psi., M.Cons., memberikan pelatihan bertajuk “Colour Your Life” kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STAIM Blora. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Agustus 2024 pukul 14.00 sampai dengan selesai. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui Zoom dengan diikuti 55 peserta, terdiri dari mahasiswa dan dosen PIAUD yang mendampingi mahasiswa mengikuti pelatihan.

Katrim Alifa mengatakan, bahwa pelatihan “Colour Your Life” merupakan salah satu teknik permainan yang bertujuan untuk membantu anak dan orang dewasa untuk bersama-sama mengidentifikasi emosi yang muncul pada anak. Melalui permainan colour your life, anak diharapkan mampu menjelaskan emosi yang dirasakannnya, sehingga orang dewasa bisa lebih memahami anak.

“Permainan ini tentu menjadi penting bagi salah satu orang dewasa terdekat anak, yaitu Guru. Mahasiswa Prodi PIAUD STAIM Blora, mayoritas berprofesi sebagai pendamping siswa-siswi KB dan TK, sehingga pelatihan “Colour Your Life” ini akan bermanfaat bagi para mahasiswa ketika berhadapan dengan siswa didiknya,” ujar Katrim Alifa.

Dosen Prodi PIAUD STAIM Blora, Agustina Putri Reistanti, M.Pd, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat tepat untuk APE (Alat Pembelajaran Edukatif) bagi mahasiswa, dimana prinsip utama belajar pada anak usia dini adalah bermain sambil belajar. Pelatihan “Colour Your Life” secara garis besar terdiri dari dua sesi utama, yaitu penjelasan materi dan praktik/role-play.

Achmad Irchamni, M.Pd, selaku Kaprodi PIAUD STAIM Blora menyatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti Pelatihan Colour Your Life merasa senang karena permainan yang dilatih sangat praktis untuk diberikan kepada siswa siswi yang didampingi.

“Pelatihan ini diharapkan memberikan tambahan pengetahuan dan ketrampilan mengenai permainan yang membantu anak untuk meregulasi emosinya, sekaligus mengatakan emosinya secara verbal. Harapannya adalah, pembiasaan tersebut akan meminimalisir tantrum pada anak, akibat emosi negatif yang tidak bisa diidentifikasi dan dimanajemen dengan baik,” imbuhnya.