BK UMBY Gelar International Conference
29 Nov 2023
295
by Fitriana Fitriana

Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar acara Annual International Conference Guidance and Counseling (AICGC) 2023 pada Senin (27/11/2023) secara daring. Mengangkat tema "Reimagining Guidance and Counseling in the VUCA Era: Navigating Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity in the Field of Education”, acara diikuti oleh lebih dari 200 peserta, baik mahasiswa, praktisi, maupun akademisi dari Indonesia dan Malaysia.

 

“Saya percaya bahwa konferensi ini akan memberikan pengalaman mendalam dan berkontribusi pada pengembangan praktik pendidikan dan konseling,” terang Ir. Wafit Dinarto, M.Si. MCE., Wakil Rektor Bidang Akademik UMBY.

 

Pemateri yang dihadirkan berasal dari empat negara yang berbeda, sehingga berbagi pengalaman dan wawasan dalam bidang bimbingan dan konseling dari sudut yang berbeda pula. Mereka adalah Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Duta Besar Republik Uzbekistan & Republik Kirgizstan menyampaikan tentang “Ethical and Cultural Consideration In Guiding Diverse Student Population”, Florence Osuofa, Ph.D. akademisi dari Texas Woman’s University, USA, yang memaparkan tentang “Family Counseling as a Tool to Cope with Coplexity in the Vuca Era”, Prof. David Evans, Ph.D. Profesor di University of Sydney membawakan materi mengenai “Inclusive Counseling for Students with Spesial Needs”, kemudian Dato’ Dr. Abdul Halim bin Moh. Hussin yang merupakan President PERKAMA, Malaysia memberikan materi “Building Resilience Through Crisis Counseling”.

 

Dalam materinya Prof. David Evans, Ph.D., menjelaskan bahwa peran konselor untuk anak-anak sangat penting, termasuk pada anak berkebutuhan khusus. Keterampilan konselor dalam menangani berbagai kasus menjadi kunci utama dalam keberhasilan sebuah konseling. Konselor perlu selalu menambah keahliannya pada bidang konseling di era yang terus berkembang, apalagi kedepan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) akan berdampak pada bidang pendidikan.

 

Selama AICGC 2023 ini berlangsung, para peserta aktif menyimak presentasi yang dipaparkan oleh pemateri serta aktif berdiskusi. Diskusi yang digelar berhasil membuka ruang untuk pertukaran gagasan dan pandangan antara para pemateri dan peserta. Diskusi melibatkan pemikiran dan pandangan dari berbagai sudut pandang internasional, memberikan wawasan yang beragam bagi para peserta konferensi. Terdaftar lebih dari 20 paper yang dipresentasikan dalam konferensi ini. Para presenter memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pada setiap paper yang dipresentasikan oleh masing-masing presenter. 

 

“Kami berharap konferensi ini dapat membantu dalam menghadapi tantangan era VUCA di bidang pendidikan salah satunya adalah perubahan yang cepat, tak terduga, dan tidak terprediksi seperti era new normal setelah pandemi COVID-19. Selain itu semoga acara ini dapat mendukung akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk menghadapi tantangan tersebut,” harap Nur Sholehah Dian Saputri, S.Pd., M.Pd., ketua AICGC 2023.

“Saya sangat terkesan dengan materi yang disampaikan pada peserta, yang saya ingat adalah dari Prof. David yang menyampaikan bahwa kita harus tetap belajar meningkatkan keterampilan karena kedepan lebih banyak tantangan yang akan kita hadapi,” ujar Haibatillah Yoja salah satu peserta AICGC.