Dalam rangaka Pengabdian kepada Masyarakat, tim Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan kegiatan Pelatihan Keterampilan Komunikasi Efektif dalam Pengasuhan dan Pelatihan Konseling Dasar. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal Sabtu, 15 Juni 2024 bertempat di Kapanewon Sedayu, dan selanjutnya dilaksanakan di Kampus 1 UMBY pada Sabtu, 22 Juni 2024 dengan dihadiri oleh Panewu Sedayu dan perangkatnya, Danramil, Kapolsek, Ketua Puskesmas Sedayu 1 dan 2, Satgas, Yayasan Pinilih, dan beberapa perwakilan Lembaga Masyarakat serta peserta dari Ibu Rumah Tangga di wilayah Kapanewon Sedayu.

Kegiatan Pelatihan Keterampilan Komunikasi Efektif dalam Pengasuhan dilaksanakan melalui kolaborasi bersama tim pengabdi Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. Pelatihan ini ditujukan bagi Ibu Rumah Tangga di wilayah Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul dengan Angelina Dyah Arum S., M. Psi., Psikolog dan Dewi Soerna Anggraeni, M. Psi., dosen Psikologi UMBY, sebagai pemateri.

“Pelatihan Keterampilan Komunikasi Efektif dalam Pengasuhan diadakan sebagai upaya meminimalisir kenakalan remaja maupun isu-isu psikologis yang dialami oleh remaja maupun orang tua. Salah satunya dengan menjaga dan meningkatkan kualitas interaksi dan hubungan antara ibu dan anak dalam keluarga, sebagai pondasi utama pada perkembangan remaja. Dalam pelatihan ini kami membagikan teknik-teknik dalam berkomunikasi dengan anak seperti, bagaimana memilih waktu yang tepat untuk berbicara, mengelola kepercayaan, dan membangun komunikasi yang positif dalam keluarga,” ujar Angelina Dyah.

Pada materi kedua yang dibawakan Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi., Psikolog., peserta diajarkan untuk memahami pentingnya feedback dalam komunikasi dan cara mengelola perasaan serta pikiran agar dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan mendukung perkembangan mental anak-anak. Materi ini membahas lebih mendalam mengenai teknik-teknik komunikasi efektif yang dapat membantu ibu dalam memahami dan merespons kebutuhan emosional anak-anak mereka. Fokus utama pada sesi ini adalah bagaimana membangun komunikasi yang positif, empatik, dan suportif dalam keluarga.

Selain Pelatihan Komunikasi Efektif, diadakan pula Pelatihan Konseling Dasar sebagai bagian dari program Pemberdayaan Kader Jiwa di Kapanewon Sedayu. Pelatihan ini bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Gresik terutama dalam penyusunan materi pelatihan dengan tujuan meningkatkan keterampilan kader jiwa sebagai garda terdepan dalam memberikan dukungan awal kepada masyarakat terkait permasalahan psikologis, terutama di wilayah Sedayu.

“Di Sedayu, banyak kasus kekerasan fisik atau non-fisik, yang menempati peringkat kelima di tingkat kabupaten. Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan pemantauan dan pencegahan dapat efektif sehingga kasus bisa ditangani dengan baik. Mohon dukungan dari pihak semuanya terutama pendamping, supaya program kita bisa dirasakan oleh masyarakat, dan ada perubahan baik yang dapat diukur kedepannya,” ungkap Anton Yulianto, AP., M.I.P., selaku Panewu Sedayu.

Dekan Fakultas Psikologi UMBY, Reny Yuniasanti, M.Psi., PhD., Psikolog dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesediaan para peserta untuk turut serta mendukung program pemberdayaan kader jiwa yang salah satunya dengan mengembangkan kemampuan dalam dasar konseling.

“Semoga melalui pelatihan ini, para peserta sebagai kader jiwa dapat berperan aktif dalam mendukung kesehatan jiwa masyarakat di Kapanewon Sedayu, membantu mengatasi masalah secara efektif, dan membantu masyarakat dalam kasus yang lebih berat kepada psikolog professional. Diharapkan, upaya bersama ini dapat memberikan dampak positif dan menjadi salah satu ‘mercusuar project’ yang dapat dijadikan contoh oleh wilayah lain,” ujar Reny Yuniasanti.

Pada sesi pertama, para peserta sebagai kader jiwa diajarkan cara mendengarkan aktif dan memberikan dukungan emosional serta mental kepada individu yang membutuhkan. Aditya Putra Kurniawan, MSH. Couns, yang merupakan Dosen Fakultas Psikologi UMBY memimpin sesi pelatihan dan menjelaskan pentingnya konseling dasar dalam menangani stres serta mencegah depresi. Pelatihan ini juga mencakup teknik-teknik dasar konseling seperti empati, mendengarkan aktif, dan memberikan minimal response.

Sesi selanjutnya, difasilitasi oleh Nanda Yunika Wulandari, M.Psi., Psikolog, yang menjelaskan pentingnya keberadaan kader jiwa di komunitas.

“Dengan jumlah tenaga profesional psikolog yang masih terbatas, kader jiwa diharapkan mampu membantu masyarakat dengan keterampilan konseling dasar yang telah mereka pelajari,” ujarnya.

Sesi ini mencakup pemahaman dasar tentang proses konseling, prinsip-prinsip konseling seperti kebebasan memilih, kepercayaan, kerahasiaan, dan empati, serta peran dan fungsi konselor dalam mendukung konseli. Kader jiwa juga diajarkan cara mendengarkan aktif dan memberikan dukungan emosional serta mental kepada individu yang membutuhkan.